Jumat, 09 April 2010

ekologi pertanian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Batasan

è Tanaman pertanian yang kita budidayakan merupakan bagian dari ekosistem alam yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen tanaman.

è Kemajuan IPTEK di bidang pertanian, selain meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan manusia juga menimbulkan masalah bagi lingkungan hidup berupa: degradasi dan deplesi SDA (lahan, tanah dan air), pencemaran lingkungan (tanah, air dan udara), erosi gen dan rusaknya keanekaragaman hayati, serta makin menurunnya daya dukung lingkungan bagi kehidupan tanaman dan peroduktivitasnya.

Perlu paradigma baru dalam menerapkan teknologi budidaya tanaman yang berorientasi pada pembangunan pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Karena tanaman pertanian adalah bagian dari agroekosistem, maka semua komponen sistem (abotik maupun biotik) di sekitar tanaman perlu diperhatikan dan perlu dikelola dengan baik karena tiap komponen saling terkait (interrelasi) dan saling ketergantungan (interdependensi).

è Ekosistem: suatu unit atau kawasan yang terdiri atas komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi menghasilkan materi dan energi yang saling dipertukarkan untuk membentuk sistem kehidupan dan produktivitas tertentu.

è Ekosistem pertanian/Agroekosistem: bagian dari ekosistem alam yang komponennya didominasi oleh tanaman pertanian sebagai subyek utama.

Macam-macam ekosistem:

1. Ekosistem alam (natural ecosystem): meliputi berbagai ekosistem alam seperti es. Lautan (marine ecosystem), es. Daratan (terestrial es. yang meliputi es. hutan primer, es. padang rumput), dan es. Perairan air tawar (limnic es), dsb.

2. Ekosistem binaan (artificial ecosystem), meliputi ekosistem perkotaan (urban dan suburban), kawasan industri, permukiman, ekosistem pertanian dll.

3. Ekoistem sosial (socio ecosystem), meliputi semua aspek sosiokultural yang berkaitan dengan populasi dan komunitas manusia pada ekosistem.

Model Batas-batas Kesatuan Lingkungan Alam Semesta


Kosmik

Universum

­

Sistem Bintang

­

Sistem Planit

­

Makros-kopik

Bumi

Lingkungan Hidup

­

Ecosphere/biosphere

­

Sosio-ekosistem

­

Ekosistem

­

Komunitas

­

Populasi

­

Individu / Organisme

­

Organ

Mikros-

kopik

­

Jaringan

­

Sel

­

Protoplasma

Submi-kroskopik

­

Molekul

­

Atom

­

Nuklir (bagian atom)

B. Peran Ekologi Tanaman

Ekologi: ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya.

Ekologi tanaman : ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman yang dibudidayakan dengan lingkungan hidupnya yang terdiri atas komponen abiotik dan biotik.


Peran ekologi tanaman:

1. Informatif: memberikan informasi ilmiah mengenai lingkungan hidup tanaman yang diperlukan untuk meningkatkan dan mengembangkan teknik budidaya tanaman yang lebih baik.

2. Eksplanatif: memberikan penjelasan ilmiah tentang gejala pertumbuhan dan hasil tanaman yang berkaitan dengan faktor lingkungan tanaman.

3. Inovatif: menemukan prinsip atau teori baru yang berkaitan dengan interaksi antara lingkungan dengan tanaman.

4. Prediktif: meramalkan pertumbuhan dan hasil tanaman pada waktu yang akan datang berdasarkan pada analisis terhadap sifat tanaman dan data lingkungan tanaman.

5. Aplikatif: memberikan landasan ilmiah bagi tindakan budidaya tanaman yang berkaitan dengan lingkungan hidup tanaman.

C. Fenomena Perubahan Sistem Pertanian

Berbagai perubahan dalam sistem pertanian akhir-akhir ini :

1. Tuntutan hasil panen yang makin tinggi.

2. Fluktuasi hasil panen tahunan yang makin bervariasi (tidak stabil), termasuk pula keseragaman (unifiomity) genetik tanaman.

3. Rendahnya keanekaragaman (diversity) tanaman karena bertambahnya pertanaman monokultur, kurangnya rotasi tanaman dan tumpangsari.

4. Makin tingginya penggunaan pupuk buatan (Urea, SP 36, KCl, NPK, dll), termasuk pula pupuk organik alam (kompos, pupuk kandang).

5. Makin tingginya aplikasi pestisida kimia (insektisida, fungisida, herbisida, bakterisida, akarisida, rodentisida, ovisida, dll).

6. Penggunaan varietas hibrida dan rekayasa genetik yang berlebihan yang semata-mata berorientasi pada hasil panen yang tinggi.

7. Intensifikasi energi yang berlebihan.

8. Meningkatnya kerusakan tanah dan lahan serta pencucian nitrar.

9. Penurunan tingkat kesuburan tanah (pemiskinan tanah) karena hilangnya bahan organik tanah dan deplesi unsur hara di dalam tanah.

10. Pengendalian OPT makin tidak efektif.

11. Pemanfaatan buruh tani makin berkurang akibat mekanisasi.

12. Bertambahnya subsidi untuk sarana produksi pertanian.

13. Risiko usahatani lebih tinggi tetapi keuntungan malah makin berkurang.

14. Ketimpangan pemilikan lahan dan skala usahatani .


KOMPONEN AGROEKOSISTEM

A. Komponen Sistem











Hubungan antar Komponen






è Bentuk hubungan antar komponen biotik (organisme)

BENTUK HUBUNGAN

Organisme A

Organisme B

CONTOH

1. Komensalisme

+

0

2. Amensalisme

0

-

3. Monopalistik

+

-

4. Kompetitif / Inhibitory

-

-

5. Komplementer

+

+

6. Suplementer

0/+

0/+

7. Sinergisme

+/-

+/-

8. Parasitik

++

- -

9. Predatorisme

++

- -

10. Epifitik

+

0

B. Dinamika Sistem






Tidak ada komentar:

Posting Komentar